Diduga Depresi, Wanita Lajang Paruh Baya Asal Batusangkar Akhiri Hidup Dengan Cara Gantung Diri

    Diduga Depresi, Wanita Lajang Paruh Baya Asal Batusangkar Akhiri Hidup Dengan Cara Gantung Diri
    Foto : Dok. Jurnalis indonesiasatu.co.id

    TANAH DATAR - MP (34) seorang wanita lajang paruh baya, warga Jorong Kampuang Baru, Nagari Baringin, Kec.V Kaum, Kab. Tanah Datar Sumatera Barat nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dirumah seorang temannya Ririek Febriani Ovianda (34) di Jorong Tabek, Nagari Tabek, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar, Sumatera Barat diperkirakan pada Selasa (20/12) dini hari.

    Kapolres Tanah Datar AKBP Rully Indra Wijayanto, SIK melalui Kapolsek Pariangan AKP Surya Wahyudi mengatakan MP diketahui telah tewas tergantung di pintu kamar sekira pukul 11.40 WIB oleh sahabatnya Ririek, saat Ririek hendak mengajak MP untuk makan siang.

    Lebih lanjut Kapolsek mengatakan korban MP pada malam sebelum kejadian sekira pukul 20.30 WIB meminta kunci sebuah rumah kosong milik keluarga Ririek yang letaknya lebih kurang 50 meter dari rumah Ririek karena korban hendak menginap disitu, pukul 23.00 WIB Ririek mendatangi rumah kosong tempat korban menginap untuk memasangkan token listrik dirumah itu karena listriknya mati, namun setelah berulang kali Ririek mengetuk pintu tidak ada jawaban, tanpa menaruh curiga Ririek lalu kembali kerumahnya.

    “Malamnya saksi Ririek sudah mengetuk-ngetuk pintu namun tidak ada jawaban dari dalam rumah, Ririek berfikiran mungkin korban sudah tidur, tanpa menaruh curiga Ririek lalu kembali pulang, keesokan siangnya Ririek kembali ke rumah kosong itu bermaksud hendak mengajak korban makan, beberapa kali diketuk tidak ada jawaban, Ririek lalu menengok ke jendela, didapitilah korban sudah tergantung di pintu kamar”, kata AKP Surya Wahyudi kepada indonesiasatu.co.id, Selasa (20/12) sore.

    Kapolsek menambahkan, setelah dilakukan serangkaian penyidikan dan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP) pihaknya menyimpulkan MP sudah tewas lebih dari 12 jam,   serta berdasarkan hasil pemeriksaan oleh tim kesehatan pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan penganiayaan, sehingga keluarga korban tidak bersedia untuk dilakukan otopsi.

    “Kemungkinan yang menjadi motif korban bunuh diri, berdasarkan keterangan dari para saksi korban diketahui mengalami depresi karena keluarganya broken home akibatnya ia suka menyendiri”, tambah Kapolsek. (JH)

    gantungdiri tabek tanahdatar
    Joni Hermanto

    Joni Hermanto

    Artikel Sebelumnya

    Kajati Sumbar Resmikan Rumah Restorative...

    Artikel Berikutnya

    Terciduk, SPBU Talawi Diduga Lakukan Aksi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Irigasi Bagus dan Petani Bisa Panen Tiga Kali Dalam Setahun
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Visi Indonesia Emas Namun Uang Kuliah Semakin Tak Terjangkau
    Diskusi Panel di Rapimnas Kupas Potensi Sabut Kelapa untuk Solusi Longsor dan Pemberdayaan Ekonomi  

    Ikuti Kami